Mengenal ‘Reorder Point’ Dalam Manajemen Persediaan

Dalam dunia bisnis, khususnya dalam manajemen persediaan, istilah reorder point menjadi krusial. Konsep ini berkaitan erat dengan ketersediaan stok barang yang memastikan bisnis tetap berjalan lancar. Apa sebenarnya reorder point dan mengapa ia begitu penting?

Pengertian Reorder Point

Source: pexels.com | ilustrasi Reorder

Reorder point adalah titik dalam persediaan barang di mana bisnis harus memulai pesanan ulang untuk memastikan stok tidak habis sebelum barang baru tiba.

Dengan kata lain, ini adalah saat ketika kamu harus memesan lebih banyak barang agar stok tetap cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Perhitungan Reorder Point

Source: pexels.com | Ilustrasi menghitung

Perhitungan reorder point melibatkan beberapa faktor penting. Salah satunya adalah rata penjualan harian atau rata-rata penjualan per hari (biasanya dihitung dalam sebulan), yang menggambarkan jumlah barang yang terjual setiap hari.

Kemudian, lead time demand atau jumlah barang yang diperlukan selama lead time (waktu yang dibutuhkan untuk mengisi stok setelah pesanan ditempatkan) juga dihitung.

Secara sederhana, perhitungan reorder point dapat diilustrasikan dengan rumus:

Reorder Point = (Rata-rata Penjualan Harian X Lead Time) + Safety Stock

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Reorder Point

Ada beberapa faktor yang memengaruhi penetapan reorder point. Salah satunya adalah demand lead time, yaitu periode waktu antara saat pesanan ditempatkan hingga barang tersebut tiba dan siap digunakan.

Faktor lain adalah safety stock atau stok cadangan, yang merupakan jumlah barang yang dijaga di gudang untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan atau keterlambatan dalam pengiriman.

Keuntungan Menentukan Reorder Point

Menentukan reorder point yang tepat memiliki banyak manfaat. Pertama-tama, hal ini membantu bisnis menghindari kekurangan stok yang dapat mengganggu ketersediaan produk. Dengan memiliki reorder point yang optimal, bisnis dapat memenuhi permintaan pelanggan secara efisien dan mencegah pelanggan beralih ke pesaing.

Selain itu, penetapan reorder point juga membantu bisnis menghindari kelebihan stok yang dapat mengikis laba. Dengan mengetahui kapan harus memesan barang baru, bisnis dapat mengatur jumlah pesanan yang sesuai untuk menghindari akumulasi stok yang tidak perlu.

Strategi Menangani Fluktuasi Permintaan

Source: pexels.com | Ilustrasi merencanakan strategi

Pada saat high season atau periode dengan permintaan tinggi, bisnis perlu mengambil langkah ekstra untuk mengatasi fluktuasi permintaan yang tiba-tiba. Inilah saat safety stock berperan penting.

Safety stock adalah jumlah tambahan barang yang disimpan di gudang untuk mengantisipasi lonjakan permintaan yang tidak terduga. Dengan memiliki safety stock, bisnis dapat tetap memenuhi permintaan bahkan saat ada lonjakan pesanan.

Penerapan Reorder Point dalam Bisnis

Banyak bisnis mengandalkan konsep reorder point untuk menjaga ketersediaan stok. Misalnya, toko ritel menggunakan konsep ini untuk mengatur kapan harus memesan barang-barang seperti pakaian, sepatu, atau aksesori.

Di industri makanan, restoran juga menghitung reorder point untuk bahan-bahan dapur yang sering digunakan.

Manajemen Persediaan yang Efektif

Source: pexels.com | Ilustrasi Manajemen Persediaan

Reorder point adalah salah satu komponen dari manajemen persediaan yang efektif. Dalam dunia bisnis yang bergerak cepat, mengoptimalkan persediaan sangatlah penting.

Dengan menentukan reorder point yang tepat, bisnis dapat menjaga stok barang yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan dan tetap efisien dalam pengelolaan persediaan.

Keberhasilan Melalui Reorder Point

Melalui konsep reorder point, bisnis dapat meraih keberhasilan yang lebih besar. Dengan memiliki reorder point yang optimal, bisnis dapat menjaga ketersediaan barang yang memadai, meningkatkan efisiensi operasional, dan pada akhirnya, memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Perhitungan Reorder Point dengan Contoh

Mari kita lihat contoh perhitungan reorder point dengan angka-angka yang lebih konkret. Bayangkan sebuah toko pakaian yang rata-rata menjual 30 baju setiap hari. Waktu lead time untuk memesan barang baru adalah 7 hari. Jumlah safety stock yang diinginkan adalah 5 baju. Berdasarkan data ini, kita dapat menghitung:

Reorder Point = (30 X 7) + 5 = 215 baju

Dalam contoh ini, reorder point adalah 215 baju. Artinya, ketika stok baju mencapai 215, toko harus memesan barang baru agar tidak kehabisan stok.

Kiat Mengoptimalkan Reorder Point

Mengoptimalkan proses menentukan reorder point memerlukan pemahaman yang mendalam tentang pola permintaan pelanggan dan waktu lead time.

Pertama-tama, pelajari pola permintaan yang ada, apakah ada tren kenaikan atau penurunan permintaan pada waktu tertentu. Selanjutnya, pastikan lead time dihitung dengan akurat, termasuk dalam perhitungan semua jeda waktu yang mungkin terjadi.

Pentingnya Prediksi Permintaan

Agar reorder point dapat bekerja dengan baik, prediksi permintaan yang akurat sangat penting. Bisnis perlu menganalisis data historis dan faktor-faktor yang memengaruhi permintaan untuk membuat prediksi yang sesuai.

Dengan prediksi yang tepat, bisnis dapat menghindari risiko kekurangan stok yang dapat merugikan reputasi dan kepuasan pelanggan.

Risiko dan Tantangan dalam Reorder Point

Tentu saja, ada risiko yang mungkin terjadi jika reorder point tidak ditentukan dengan tepat. Kekurangan stok dapat mengakibatkan pelanggan kecewa dan beralih ke pesaing. Di sisi lain, memiliki stok yang berlebihan dapat menghambat arus kas dan menyebabkan kerugian finansial.

Fluktuasi permintaan dan ketidakpastian dalam lead time juga menjadi tantangan. Namun, dengan analisis yang cermat dan prediksi yang akurat, bisnis dapat mengatasi tantangan ini dan mengoptimalkan reorder point.

Teknologi dalam Manajemen Persediaan

Dalam era digital, teknologi memainkan peran penting dalam manajemen persediaan. Perangkat lunak manajemen persediaan memungkinkan bisnis menghitung reorder point dengan lebih akurat dan efisien.

Dengan memasukkan data permintaan, lead time, dan faktor lainnya, perangkat lunak ini dapat menghasilkan nilai reorder point yang optimal.

Kesimpulan

Dalam dunia bisnis yang bergerak cepat, menjaga ketersediaan stok menjadi kunci kesuksesan. Melalui konsep reorder point, bisnis dapat mengatur pesanan ulang dengan tepat waktu untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Dengan menghitung dengan cermat dan mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi, bisnis dapat menjaga ketersediaan stok yang memadai tanpa kelebihan atau kekurangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *