Prosesor Smartphone: Dual-core, Quad-core, atau Octa-core? Mana yang Lebih Baik?

Dalam beberapa tahun terakhir, mobile gaming semakin populer di kalangan gamer di seluruh dunia. Tidak mengherankan jika banyak calon konsumen yang mempertimbangkan performa smartphone saat hendak membeli perangkat baru. Pasalnya, performa yang tinggi sangat dibutuhkan agar game bisa dimainkan dengan lancar dan tanpa lag.

Namun, jika Anda mencari laptop gaming, pilihan yang tersedia sudah pasti seri laptop gaming yang memiliki performa tinggi. Tapi bagaimana dengan smartphone? Hingga saat ini, belum ada pembeda yang jelas antara smartphone yang dioptimalkan untuk gaming dan smartphone yang ditujukan untuk kebutuhan lainnya.

Mungkin yang paling berbeda hanya ada di kelas flagship, dimana ada ROG Phone series yang dirancang khusus untuk kebutuhan gaming mobile. Selain ROG Phone, penamaan “gaming” pada smartphone lain hanyalah untuk tujuan pemasaran semata.

Banyak dari kita, konsumen smartphone, seringkali hanya memperhatikan kapasitas RAM ketika hendak memilih smartphone baru. Padahal, performa sebuah smartphone tidak hanya ditentukan oleh kapasitas RAM saja.

Ada komponen lain yang jauh lebih penting, yaitu prosesor (CPU dan GPU). RAM sendiri hanya berfungsi sebagai penunjang performa prosesor. Jadi, jika ingin mendapatkan smartphone dengan performa mumpuni untuk gaming, pastikan kamu memperhatikan jenis prosesor yang digunakan.

 

Sumber Gambar: android62.com | Ilustrasi Prosesor

 

Namun, soal prosesor sendiri, masih banyak istilah yang mungkin belum diketahui oleh kebanyakan orang. Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui beberapa istilah yang berkaitan dengan prosesor agar bisa memilih prosesor yang sesuai dengan kebutuhan kita. Dengan begitu, kita bisa memastikan smartphone yang kita pilih memiliki performa yang memuaskan.

Dalam memilih prosesor yang terbaik, kita perlu mempertimbangkan beberapa hal, seperti performa, efisiensi daya, dan harganya. Pastikan kamu memilih prosesor yang sesuai dengan kebutuhan dan budget kamu. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan smartphone dengan performa yang optimal dan sesuai dengan kebutuhanmu.

Berikut adalah istilah-istilah prosesor yang perlu kamu ketahui:

  1. CPU (Central Processing Unit)
    • Prosesor utama yang mengolah data dan melakukan proses perintah pada perangkat smartphone dan laptop.
    • Kecepatan respon perangkat kita tergantung pada kekuatan CPU yang digunakan.
  2. GPU (Graphics Processing Unit)
    • Prosesor khusus untuk membantu pemrosesan dan pengolahan gambar atau grafis.
    • Penting untuk pemain game karena mampu memproduksi grafik yang lebih detail dan mempercepat frame rate game.
    • GPU juga memungkinkan pergerakan animasi dalam game menjadi lebih lancar dan menghindari lag.
  3. SoC (System on Chip)
    • Merupakan chip terintegrasi yang mengandung CPU, GPU, chip modem, dan berbagai prosesor lainnya.
    • Biasanya digunakan pada smartphone karena ukurannya yang kecil.
  4. Core (inti)
    • Merupakan inti prosesor yang digunakan pada CPU maupun GPU.
    • Jumlah core digunakan untuk menyebutkan jumlah inti prosesor, seperti single core, dual core, quad core, hexa core, octa core, dan deca core.
  5. ARM & Cortex
    • ARM adalah perusahaan yang mendesain prosesor dan digunakan oleh para pembuat SoC untuk membangun prosesor untuk smartphone dan tablet.
    • Prosesor yang menggunakan desain dari ARM biasanya memiliki nama Cortex.
  6. x86 dan x64
    • x86 adalah desain prosesor rancangan Intel yang kencang, namun boros.
    • x64 adalah desain prosesor rancangan AMD yang menjadi pesaing utama Intel di pasar laptop dan PC.
    • x86 dan x64 mempengaruhi kecepatan dan efisiensi daya pada perangkat.

Mari kita bahas tentang prosesor pada smartphone. Ada pendapat umum bahwa semakin banyak jumlah core pada prosesor, semakin baik performanya. Tetapi, di dalam smartphone, pendapat ini tidak selalu benar. Lalu, mengapa hal tersebut terjadi?

 

Sumber Gambar: winpoin.com | Ilustrasi ARM

 

Kita tahu bahwa prosesor yang digunakan pada perangkat smartphone biasanya menggunakan desain prosesor (SoC) rancangan ARM. Desain SoC dari ARM ini agak sedikit unik karena terdiri dari dua jenis arsitektur prosesor yang berbeda yang disebut big.LITTLE.

Kedua jenis arsitektur prosesor tersebut kemudian dijadikan satu paket dalam SoC. Arsitektur yang dimaksud adalah arsitektur “core cepat” dan “core hemat daya”. Namun, setiap arsitektur memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Nah, untuk arsitektur prosesor yang termasuk dalam tipe core cepat, ada beberapa jenis yang bisa disebutkan nih:

Arsitektur Core Cepat pada Prosesor Smartphone yang Digunakan oleh SoC Rancangan ARM:

  1. Tipe Core Prosesor “Big”
    • tipe core prosesor yang punya performa tinggi (ngebut)
    • memiliki kekurangan pada efisiensi daya
    • kalaupun clockspeed-nya diturunkan (underclock), maka ia tetap tidak bisa hemat daya.
  2. Beberapa Arsitektur Prosesor ARM yang Masuk dalam Kategori Core Cepat:
    • Cortex-A57
    • Cortex-A72
    • Cortex-A73
    • Cortex-A75
    • Cortex-A76
    • Cortex-A77
    • Cortex-A78
    • Cortex-X1

Selain core cepat, ternyata ada juga jenis core hemat daya yang digunakan pada prosesor smartphone, yaitu tipe core prosesor “LITTLE”. Meskipun performanya tidak secepat core cepat, namun kelebihannya adalah lebih irit dalam penggunaan daya baterai. Tipe core prosesor “LITTLE” ini juga memiliki beberapa arsitektur prosesor dari ARM, seperti:

  • Cortex-A32
  • Cortex-A34
  • Cortex-A35
  • Cortex-A53
  • Cortex-A55

Pada saat ini, desain SoC big.LITTLE telah menjadi tren di industri smartphone. Konsep desain SoC ini menggabungkan dua jenis arsitektur core prosesor yang berbeda, yaitu core cepat dan core hemat daya, sehingga bisa saling melengkapi.

Setiap vendor pembuat SoC memiliki konfigurasi yang berbeda-beda dalam penggunaan core cepat dan hemat daya. Beberapa vendor memilih menggunakan konfigurasi 2 core cepat dan 6 core hemat daya, sementara yang lain memilih 4 core cepat dan 4 core hemat daya, atau bahkan 8 core dengan konfigurasi core hemat daya semua.

Konfigurasi konsep desain big.LITTLE ini memberikan kemampuan pada smartphone untuk bisa hemat daya dan cepat saat dibutuhkan. Saat smartphone sedang tidak digunakan atau menjalankan aktivitas ringan, SoC hanya akan menggunakan core hemat daya untuk menghemat daya baterai.

Sedangkan ketika pengguna melakukan aktivitas yang lebih berat seperti bermain game, maka SoC akan mengambil alih peran core cepat agar performa lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan performa dan konsumsi daya bisa diimbangi dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Konfigurasi SoC big.LITTLE dengan keseimbangan antara performa dan konsumsi daya biasanya ditemukan pada smartphone kelas menengah ke atas hingga kelas flagship. Sedangkan pada smartphone kelas menengah hingga entry level, biasanya hanya menggunakan SoC dengan konfigurasi core hemat daya. Oleh karena itu, jumlah core yang lebih banyak tidak selalu memberikan performa yang lebih baik pada smartphone.

Bagaimana sih cara menentukan pilihan prosesor yang baik untuk smartphone kita?

 

Sumber Gambar: medcom.id

 

Seiring dengan konsep desain big.LITTLE pada SoC smartphone, jumlah core prosesor tidak lagi menjadi satu-satunya faktor yang menentukan performa. Hal ini disebabkan oleh adanya arsitektur core prosesor “big” dan “LITTLE” yang saling melengkapi satu sama lain pada SoC.

Oleh karena itu, jika ingin memilih smartphone dengan performa yang bagus, kita harus memperhatikan konfigurasi SoC-nya. Jika arsitektur core prosesornya sama, maka semakin banyak core prosesor pada arsitektur “LITTLE” tidak akan meningkatkan performa yang signifikan dibandingkan dengan 2 core prosesor “big”.

Namun, jika jumlah core-nya sama, maka prosesor dengan clockspeed lebih tinggi akan memberikan performa yang lebih baik.

Tapi, pada beberapa kasus, arsitektur prosesor yang lebih modern bisa saja punya performa yang lebih tinggi meskipun memiliki clockspeed yang lebih rendah.

Misalnya, Cortex-A78 lebih baik daripada Cortex-A77, dan Cortex-A55 lebih baik daripada Cortex-A53. Jadi, sebelum membeli smartphone, pastikan kamu mengecek dan membandingkan konfigurasi SoC-nya.

Lalu bagaimana dengan core prosesor Kryo yang banyak digunakan oleh Qualcomm? Kryo sebenarnya merupakan core prosesor berbasis arsitektur ARM dengan sedikit modifikasi.

SoC yang digunakan oleh perusahaan pembuat chip tersebut sudah terdiri dari core prosesor big dan juga LITTE. Namun, hal ini akan dibahas lebih detail di artikel selanjutnya karena cukup panjang dan kompleks.

Kesimpulan Dan Penutup

Kesimpulannya, dalam menentukan pilihan prosesor smartphone yang baik, kita tidak bisa hanya terpaku pada jumlah core prosesor saja. Konsep desain SoC big.LITTLE membuat konfigurasi core prosesor menjadi lebih beragam, dan juga menentukan performa dan efisiensi daya baterai yang optimal.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan arsitektur core prosesor yang digunakan pada SoC dan membandingkan konfigurasinya, baik itu dalam jumlah core atau clockspeed.

Selain itu, juga perlu diperhatikan apakah SoC tersebut sudah menggunakan arsitektur prosesor yang lebih modern. Dengan pemilihan prosesor yang tepat, smartphone kita bisa memiliki performa yang baik dan hemat daya baterai secara optimal.

Terima kasih sudah berkunjung ke situs kami! Kami harap Anda menemukan informasi yang bermanfaat dan kami senang bisa membantu. Jangan ragu untuk kembali lagi di lain waktu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *