Root Android: Pengertian, Kelebihan, Kekurangan Dan Keamananya

Advertisements

Halo, teman-teman! Pernahkah kalian mendengar istilah “root” dalam konteks smartphone atau tablet? Jika belum, artikel ini akan membahas segala hal tentang root dan proses rooting.

Mari kita mulai dengan memahami apa itu root dan mengapa seseorang mungkin ingin melakukannya pada perangkat mereka.

Apa Itu Root?

 

Sumber Gambar: telset.id | Root dilambangkan dengan gembok terbuka

 

Root adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses di mana pengguna memperoleh akses penuh atau kontrol atas sistem operasi perangkat mereka.

Dalam konteks smartphone dan tablet, root sering kali merujuk pada proses di mana kita menghapus batasan yang diberlakukan oleh pabrikan perangkat atau penyedia jasa seluler.

Dengan melakukan root, kita akan memiliki kontrol yang lebih besar atas perangkat, termasuk menginstal aplikasi yang sebelumnya tidak diizinkan, menghapus aplikasi bawaan, dan menyesuaikan tampilan serta fungsi perangkat.

Mengapa Orang Melakukan Root?

Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin ingin melakukan root pada perangkat mereka, termasuk:

Kelebihan Root

  • Menginstal aplikasi yang membutuhkan akses root
  • Menghapus aplikasi bawaan yang tidak diinginkan
  • Meningkatkan kinerja dan durasi baterai perangkat
  • Menerapkan tema dan penyesuaian yang lebih dalam
  • Membuka fitur tersembunyi dan pengaturan tambahan

Kekurangan Root

  • Membatalkan garansi perangkat
  • Berpotensi merusak perangkat atau membuatnya tidak berfungsi
  • Rentan terhadap masalah keamanan
  • Memerlukan pengetahuan teknis yang lebih tinggi

Sistem Operasi dan Root

Root biasanya dilakukan pada perangkat yang menjalankan sistem operasi Android, meskipun istilah ini juga dapat merujuk pada proses serupa pada perangkat iOS (jailbreaking) dan sistem operasi lainnya.

Proses Rooting

Proses rooting melibatkan penggunaan tools atau aplikasi khusus yang dirancang untuk memodifikasi sistem operasi perangkat. Metode rooting yang tepat akan bervariasi tergantung pada perangkat dan versi sistem operasi yang digunakan.

Tools dan Aplikasi Root

Ada beberapa tools dan aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan root pada perangkat Android, seperti KingoRoot, SuperSU, Magisk, dan banyak lagi.

Penting untuk mencari tahu metode yang paling sesuai untuk perangkat kita sebelum melanjutkan dengan proses rooting.

Root dan Garansi

Salah satu konsekuensi dari melakukan root adalah kehilangan garansi perangkat. Pabrikan perangkat umumnya tidak mendukung modifikasi sistem operasi yang tidak resmi, termasuk rooting.

Oleh karena itu, jika kita memerlukan dukungan atau layanan dari pabrikan, kita mungkin perlu mengembalikan perangkat ke pengaturan awal (unroot) sebelum mengklaim garansi.

Keamanan Setelah Root

Rooting dapat mengekspos perangkat kita ke potensi risiko keamanan, terutama jika kita menginstal aplikasi yang tidak aman atau mengakses situs web yang tidak dapat dipercaya.

Penting untuk tetap waspada dan menggunakan aplikasi keamanan yang handal setelah melakukan root, serta menjaga perangkat kita agar tetap up-to-date dengan pembaruan keamanan.

Unroot: Kembali ke Pengaturan Awal

Jika kita ingin mengembalikan perangkat ke pengaturan awal dan menghapus akses root, kita dapat melakukan proses unroot.

Proses ini akan mengembalikan perangkat kita ke kondisi sebelum root, termasuk mengembalikan aplikasi bawaan dan menghilangkan akses root yang telah diberikan. Metode unroot akan bervariasi tergantung pada perangkat dan metode rooting yang digunakan.

Tips Sebelum Melakukan Root

Sebelum melanjutkan dengan proses rooting, ada beberapa langkah yang harus kita pertimbangkan:

  1. Pastikan untuk membuat cadangan data perangkat kita, termasuk kontak, pesan, dan media.
  2. Baca panduan rooting secara menyeluruh untuk memahami proses dan risiko yang terlibat.
  3. Cari tahu apakah perangkat kita masih dalam masa garansi dan pertimbangkan konsekuensi dari kehilangan garansi tersebut.
  4. Pastikan perangkat kita memiliki baterai yang cukup untuk menyelesaikan proses rooting.

Contoh Aplikasi yang Membutuhkan Akses Root

Beberapa aplikasi yang membutuhkan akses root untuk berfungsi meliputi:

  1. Greenify – membantu mengoptimalkan penggunaan baterai dengan menghentikan aplikasi yang berjalan di latar belakang
  2. Titanium Backup – menyediakan solusi cadangan data yang komprehensif
  3. AdAway – menghilangkan iklan dari aplikasi dan situs web
  4. Xposed Framework – memungkinkan penyesuaian lebih dalam pada sistem operasi Android

Kesimpulan

Root adalah proses yang memungkinkan kita untuk mengakses dan mengontrol sistem operasi perangkat kita sepenuhnya.

Rooting memiliki kelebihan dan kekurangan, jadi penting untuk menimbang manfaat dan risiko sebelum melanjutkan.

Jika kita memutuskan untuk melakukan root, pastikan untuk mengikuti panduan yang tepat dan menjaga keamanan perangkat kita setelah proses selesai.

FAQ

  1. Apakah semua perangkat Android dapat di-root?

Sebagian besar perangkat Android dapat di-root, tetapi proses dan metode rooting akan bervariasi tergantung pada perangkat dan versi sistem operasi yang digunakan. Selalu periksa kompatibilitas perangkat Anda dengan metode rooting yang dipilih.

  1. Apakah root itu legal?

Rooting pada umumnya dianggap legal di banyak negara, termasuk Indonesia. Namun, ada beberapa negara yang memiliki hukum yang lebih ketat mengenai perubahan perangkat lunak dan perangkat keras. Oleh karena itu, disarankan untuk memeriksa hukum lokal Anda sebelum melanjutkan.

  1. Apakah melakukan root akan menghapus data saya?

Proses rooting itu sendiri tidak akan menghapus data Anda, tetapi selalu disarankan untuk membuat cadangan data sebelum melanjutkan, karena ada risiko kehilangan data jika sesuatu terjadi pada perangkat Anda selama proses rooting.

  1. Bisakah saya membatalkan root jika saya tidak menyukainya?

Ya, Anda dapat membatalkan root (unroot) pada perangkat Anda dan mengembalikannya ke pengaturan awal. Proses unroot akan bervariasi tergantung pada perangkat dan metode rooting yang digunakan.

  1. Apakah saya akan kehilangan pembaruan sistem operasi setelah melakukan root?

Setelah melakukan root, Anda mungkin tidak akan menerima pembaruan sistem operasi secara otomatis dari pabrikan perangkat.

Namun, Anda masih dapat menginstal pembaruan secara manual, meskipun Anda harus berhati-hati agar pembaruan tersebut tidak menghilangkan akses root Anda atau menyebabkan masalah pada perangkat Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *